Model Pembelajaran

Penulis sedang mengajar di kelas VII SMP Negeri 4 Makmur

Kegiatan MGMP IPA Kab. Bireuen

Kegiatan MGMP IPA Dilaksanakan setiap Triwulan, dilaksanakan secara mandiri dan diikuti oleh seluruh guru IPA yang tergabung dalam Komunitas MGMP IPA Kab. Bireuen

Bimbingan Teknis Pembelajaran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dirjen Kementrian Pendidikan Nasional di Hotel Sahid Yogyakarta

Jumat, 17 Agustus 2018

Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae

Gymnospermae adalah tumbuhan yang tidak memiliki pembungkus biji sehingga bijinya tampak dari luar atau berada pada permukaan daun buah. Tumbuhan yang bijinya tidak tertutup kulit buah atau berbiji terbuka disebut tumbuhan Gymnospermae. Pohon pinus, pohon damar, pohon ginkgo, dan pakis haji juga tergolong Gymnospermae. Tumbuhan Gymnospermae tidak memiliki bunga seperti halnya tumbuhan Angiospermae. Namun, tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi generatif yang disebut strobilus atau runjung. Pada tumbuhan pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.

Pada tumbuhan pakis haji strobilus jantan dan betina terpisah atau tidak berada dalam satu pohon. Pada strobilus jantan terdapat sporangia (ruang-ruang spora). Sel-sel di dalam sporangia akan mengalami meiosis dan menghasilkan mikrospora. Mikrospora akan berkembang membentuk serbuk sari.

Sedangkan strobilus betina berbentuk sisik dengan 2-5 bakal biji. Megaspora (karpel) dari strobilus betina tersusun lepas satu dengan yang lain, setiap makrospora membawa 2 atau lebih ovula dipinggirnya. Ovul kemudian akan berkembang dan menghasilkan biji. Dengan bantuan angin atau hewan, karrena strobilus jantan menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik kepadanya. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembangbiak pada saat yang sama.

Strobilus jantan dan betina pada pinus terpisah, namun masih berada pada satu pohon yang sama. Serbuk sari yang dihasilkan oleh tumbuhan pinus adalah serbuk sari yang sari yang dihasilkan oleh tumbuhan pinus adalah serbuk sari yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak megasporofil. Tiap megasporofil mengandung dua bakal biji. Tiap bakal biji mengandung megasporangium. Sel dalam megasporangium akan mengalami meiosis dan menghasilkan megaspora. Inti megaspora akan mengalami mitosis membentuk sel telur.

Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi jika serbuk sari menempel pada liang bakal biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan yang terdapat di lubang bakal biji. Jika cairan menguap maka serbuk sari dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah pembuahan. Biji tumbuh di dalam megasporofil dan dilengkapi dengan sayap.

Tumbuhan Gymnospermae yang dapat bereproduksi secara aseksual misalnya tumbuhan pakis haji dan pinus. Tumbuhan pakis haji dapat reproduksi dengan menggunakan tunas yang disebut bulbil. Tumbuhan pinus dapat berkembangbiak dengan menggunakan tunas akar.

Tumbuhan berbiji terbuka memiliki beberapa ciri utama, diantaranya adalah sebagai berikut.
  • Bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil (ovarium). Megasporofil berupa sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus (runjung) 
  • Berkayu (kecuali pada Cycas). 
  • Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat dibedakan ciri-ciri fisiknya. 
  • Gymnospermae berumah dua hanya memiliki salah satu strobilus (jantan atau betina), sedangkan Gymnospermae berumah satu memiliki kedua jenis strobilus.

Siklus Hidup Gymnospermae
Siklus hidup pada Gymnospermae terdiri atas dua tahapan, yaitu gametofit dan sporofit. Tumbuhan gymnospermae mengalami pergiliran keturunan dari fase gametofit ke sporofit sebagai berikut.
daur hidup gymnospermae
Dalam gymnospermae baik gametofit betina dan gametofit jantan diproduksi secara terpisah. Gymnospermae tergantung pada angin untuk penyerbukan. Strobilus dari gametofit mengandung sporofit berdaun hijau dan gametofit jantan dan betina. Strobilus betina lebih besar dari strobilus jantan dan terletak lebih tinggi di atas pohon. Strobilus jantan adalah mikrosporofil di mana gametofit jantan diproduksi dan dibawa oleh angin ke megaspora atau gametofit betina. Strobilus betina memiliki sel induk megaspora dan membagi dengan meiosis untuk menghasilkan megaspora haploid; megaspora membagi untuk membentuk gametofit betina. Salah satu sel sperma menyatu dengan telur membentuk zigot diploid yang berkembang membentuk embrio.

Reproduksi Tumbuhan Angiospermae

Reproduksi merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencegah terjadinya kepunahan. Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Tumbuhan biji tertutup sangat penting bagi kehidupan manusia maupun hewan, karena tumbuhan inilah yang menyediakan hampir semua bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan Angiospermae mengalami reproduksi aseksual dan reproduksi seksual.

a. Reproduksi Aseksual 
Cara reproduksi tumbuhan dengan menggunakan bagian tumbuhan disebut reproduksi secara vegetatif. Reproduksi tumbuhan secara vegetatif disebut juga reproduksi aseksual karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa me libatkan proses fertilisasi. Tumbuhan dapat melakukan reproduksi aseksual karena tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk.

1) Reproduksi Aseksual Alami
Tumbuhan yang dapat bereproduksi dengan bagian tu buhnya tanpa bantuan manusia inilah yang disebut dengan reproduksi aseksual alami atau reproduksi vegetatif alami. Berikut ini adalah berbagai macam cara reproduksi aseksual alami.
Jenis ReproduksiKeterangan
Rhizoma
rhizoma
Rhizomaadalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Beberapa contoh tumbuhan yang reproduksi dengan rhizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan temulawak.
Stolon
stolon
Pada rumput dan beberapa tanaman lain misalnya stroberi dan pegagan terdapat batang yang menjalar di atas tanah. Batang tumbuhan yang menjalar di atas tanah disebut stolon (geragih). Tunas dapat tumbuh pada buku dari stolon. Saat tunas terpisah dari tanaman induk, tunas sudah mampu tumbuh menjadi individu baru.
Umbi Lapis
lapis
Dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan berlapis-lapis yang terdiri atas daun yang menebal, lunak dan berdaging dan batang yang berupa bagian kecil pada bagian bawah umbi lapis yang disebut dengan cakram. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umbi lapis (bulbus􀀌􀀃) merupakan modifikasi batang dan daun. Siung atau anak umbi lapis jika dipisahkan dari induknya, maka akan menghasilkan tumbuhan baru.
Umbi Batang
batang
Kentang merupakan salah satu contoh tumbuhan yang mengalami pembengkakan pada batang di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Batang yang demikian disebut dengan umbi batang. Umbi batang selain berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan juga berfungsi untuk reproduksi. Tanaman ubi jalar juga dapat berkembangbiak dengan menggunakan umbi batang.
Kuncup Adventif Daun
kuncup
Bagian tepi daun terdapat sel yang selalu membelah (sel meristem). Pada bagian daun yang demikian da pat membentuk kuncup. Kuncup merupa kan calon tunas yang terdiri atas calon batang beserta calon daun. Kuncup yang terdapat pada tepi daun disebut kuncup adventif daun atau tunas liar pada tepi daun. Contoh tumbuhan yang reproduksi dengan kuncup adventif daun adalah cocor bebek.

2) Reproduksi Aseksual Buatan
Reproduksi aseksual dapat terjadi secara alami di alam seperti yang telah dibahas sebelumnya. Reproduksi aseksual juga dapat dilakukan dengan bantuan manusia. Berikut ini adalah berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan manusia untuk membantu reproduksi tanaman.
Jenis ReproduksiKeterangan
Cangkok
cangkok
Cangkok dapat dilakukan dengan mengelupas kulit suatu tangkai tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan ta nah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik, sehingga tumbuh akar. Apabila bagian kulit yang terkelupas telah tumbuh akar, maka tangkai dapat dipotong dan ditanam di tanah. Tanaman yang dihasilkan dari cangkok memiliki sifat seperti induk dan cepat berbuah. Namun hasil cangkokan memiliki akar yang kurang kuat.
Merunduk
merunduk
Merunduk dapat dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga bagian yang tertanam dalam tanah tumbuh akar. Apabila sudah tumbuh akar maka tanaman dapat dipisahkan dari induk. Merunduk dapat dilakukan pada tanaman yang memiliki cabang batang yang panjang dan lentur, misalnya bunga Alamanda.
Menyambung (enten)
sambung
Cara reproduksi menyambung (enten) adalah dengan memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis yang berbeda sifat. Pada satu pohon tanaman hasil enten dapat menghasilkan dua atau lebih buah atau bunga dengan sifat yang berbeda, misalnya tanaman te rong hijau disambung dengan terong ungu, maka dalam satu tanaman dapat menghasilkan terong hijau dan terong ungu.
Menempel (okulasi)
okulasi
Cara reproduksi menempel (okulasi) dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas yang ada pada kulit tanaman pada batang tanaman lain yang sejenis. Misalnya jenis pohon jeruk batang kuat tetapi jeruknya kecil dan masam dan jenis pohon jeruk yang pohonnya tidak terlalu kuat tetapi jeruknya besar dan manis. Mata tunas pohon jeruk dengan hasil buah besar dan manis ditempelkan pada batang pohon jeruk yang batangnya kuat.
Setek
setek
Setek adalah cara reproduksi vegetatif dengan memotong (memisahkan dari induk) suatu bagian tanaman dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru, misalnya untuk menanam ketela pohon atau bunga mawar dapat menggunakan batangnya atau disebut setek batang. Tanaman cocor bebek dapat diperbanyak dengan menggunakan setek daun. Tanaman sukun dapat diperbanyak dengan menggunakan setek akar.

b. Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Angiospermae
Organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun yang digunakan sebagai alat reproduksi pada reproduksi aseksual tumbuhan. Pada reproduksi seksual, digunakan sel kelamin yaitu sel sp*rma dan sel telur dan proses fertilisasi untuk menghasilkan biji. Biji dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.

1) Penyerbukan (Polinasi)
Sel kelamin jantan pada bunga terdapat pada buluh serbuk sari. Serbuk sari dihasilkan dalam kepala sari. Sel kelamin betina terdapat pada bakal biji. Pada tumbuhan, proses fertilisasi atau pembuahan diawali dengan peristiwa polinasi atau penyerbukan. Perantara penyerbukan bunga yang berfungsi membantu terjadinya proses penyerbukan anatara lain sebagai berikut.
  • Angin (Anemogami). Ciri tanaman yang dibantu penyerbukannya oleh angin diantanya  bunga yang kecil dan tangkai bunga yang mudah bergoyang bila tertiup angin serta tidak menghasilkan nektar atau bau. Penyerbukan yang dibantu oleh angin disebut anemogami.
  • Serangga (Entomogami). Ciri bunga yang penyerbukannya dibantu seranga diantaranya memiliki warna yang menarik dan cerah, dan menghasilkan nektar. Umumnya serbuk sari yang dihasilkan lengket sehingga mudah melekat pada kaki serangga. Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan serangga disebut entomogami.
  • Burung (Ornitogami). Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh burung umumnya memiliki ukuran bunga yang besar, berwarna merah cerah, tidak berbau, menghasilkan nektar dalam jumlah cukup banyak, dan mahkota bunga berbentuk terompet, misalnya bunga cangkring atau dadap (Erythrina variegata). Ukuran bunga yang besar berguna untuk menahan berat dari burung. Contoh burung yang dapat membantu penyerbukan adalah burung isap madu dan burung kolibri.
  • Kelelawar (Kiropterogami). Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya dibantu oleh kelelawar ialah menghasilkan nektar, memiliki warna yang menarik, menghasilkan bau, dan mekar pada malam hari, misalnya yaitu tanaman kaktus.
  • Manusia (Antropogami) Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh manusia biasanya merupakan bunga yang berumah dua, artinya dalam pohon hanya terdapat bunga jantan atau bunga betina saja. Ada pula tanaman yang serbuk sarinya sulit untuk bertemu dengan putik, sehingga sulit untuk melakukan penyerbukan sendiri, misalnya bunga vanili dan anggrek.

Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
  • Penyerbukan sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari yang menempel pada putik berasal dari bunga itu sendiri
  • Penyerbukan tatangga (geitogamy), yaitu jika serbuk sari yang menempel pada putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga
  • Penyerbukan silang (allogamy/xenogamy), yaitu jika serbuk sari yang menempel pada kepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain dan tumbuhan asal polen masih tergolong jenis yang sama.
  • Penyerbukan bastar (hybridogamy), yaitu jika serbuk sari yang menempel pada kepala putik berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenis atau setidaknya memiliki satu sifat beda.

    2) Pembuahan (Fertilisasi)
    Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Setelah serbuk sari melekat pada kepala putik (stigma) yang sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), maka serbuk sari akan menyerap air dan berkecambah membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Inti sel di dalam buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua.
    pembuahan
    Dua inti sel generatif tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sp*rma. Satu inti vegetatif di dalam serbuk sari berperan menjadi penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti sel sp*rma membuahi inti sel telur (ovum) membentuk zigot (calon individu baru), dan satu inti sel sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma atau cadangan makanan. Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan maka disebut dengan pembuahan ganda.

    3) Penyebaranan Biji
    Setelah terjadi pembuahan, bakal biji akan berkembang menjadi biji. Pada Angiospermae biji diselubungi oleh buah yang telah berkembang dari bakal buah (ovarium). Penyebaran biji yang jauh dari induk akan meningkatkan peluang biji untuk tumbuh dan berkembang dengan baik menjadi individu baru. Terdapat banyak bahan perantara yang dapat membantu tanaman untuk menyebarkan biji.
    • Anemokori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan angin. Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah bijinya kecil, ringan, dan bersayap. Contohnya adalah biji bunga Dandelion.
    • Hidrokori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan air. Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah hidupnya di dekat daerah perairan, misalnya di pantai ataupun tumbuhan yang hidup di air, contohnya adalah pohon kelapa dan bakau.
    • Zookori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan hewan. Penyebaran ini dibagi menjadi empat, yaitu : Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga. Contohnya adalah wijen dan tembakau. Kiropterokori adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar. Contohnya adalah jambu biji dan pepaya. Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung. Contohnya adalah beringin dan benalu. Mammokori adalah penyebaran biji dengan perantara mamalia. Contohnya adalah hewan luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi.
    • Antropokori adalah proses penyebaran biji dengan bantuan manusia. Proses penyebaran dengan cara ini dapat terjadi secara sengaja misalnya ketika menanam jagungataupun tidak sengaja. contohnya adalah rumput.

    4) Perkecambahan
    Biji yang masih belum tumbuh merupakan biji yang berada pada keadaan dormansi biji. Dormansi yaitu peristiwa dimana biji mengalami masa istirahat. Berakhirnya masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru yang disebut dengan tahapan perkecambahan. Lamanya masa dormansi biji setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Masa dormansi biji dapat diakhiri dengan memberi perlakuan yang berbeda-beda. Namun perkecambahan berbagai macam biji dipengaruhi oleh faktor yang hampir sama.

    Perkecambahan biji dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, dormansi, dan adanya zat penghambat. Sedangkan faktor esternal maliputi suhu, air, oksigen, gas normal dan cahaya.

    Reproduksi seksual dihasilkan dari peleburan inti sel kelamin jantan (sp*rma) dan sel kelamin betina (telur). Sifat keturunan diperoleh dari gabungan sifat kedua in duk. Hal inilah yang menyebabkan sifat keturunan yang dihasilkan da ri reproduksi seksual bervariasi.

    c. Siklus Hidup Tumbuhan Angiospermae
    Selama hidupnya tumbuhan melalui dua tahapan generasi, yaitu generasi gametofit dan sporofit. Generasi gametofit adalah generasi penghasil gamet. Generasi sporofit adalah generasi penghasil spora. Dalam siklus hidup tumbuhan, generasi haploid (n) bergiliran dengan generasi diploid (2n), sehingga dikatakan tumbuhan mengalami pergiliran generasi atau metagenesis.

    Sel telur terdapat di dalam bakal biji. Peleburan sel telur dan sp*rma mengakibatkan bakal biji berkembang menjadi biji. Sel kelamin terbentuk dari perkembangan spora yang bersifat haploid (n). Hasil peleburan bersi fat diploid (2n). Biji akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan baru akan memiliki akar, batang, daun, dan pada suatu saat terbentuk bunga. Tumbuhan ini bersifat diploid dan dikenal dengan generasi sporofit (penghasil spora).
    siklus hidup angiospermae
    Pada bagian ujung benang sari terdapat kepala sari (antera). Pada antera inilah serbuk sari dibentuk. Bila serbuk sari menempel pada kepala putik akan membentuk buluh serbuk sari dan menghasilkan dua inti sp*rma yang haploid, dua inti sp*rma yang haploid inilah yang disebut gamet jantan. Pada bagian pangkal putik adalah ovarium atau bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Di dalam bakal biji inilah terdapat kantung lembaga yang tersusun atas 7 sel dan 8 inti yang haploid, yaitu 3 sel antipoda, 2 sel sinergid, 1 sel telur, 1 sel kandung lembaga sekunder. Masing-masing sel mempunyai satu inti haploid kecuali sel kandung lembaga sekunder yang mempunyai 2 inti haploid. kantung lembaga inilah yang disebut gametofit betina.

    Selasa, 07 Agustus 2018

    Ekstrakurikuler

    Ekstrakurikuler adalah kegiatan non-pelajaran formal yang dilakukan peserta didik sekolahatau universitas, umumnya di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.
    Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
    Berikut beberapa jenis ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah-sekolah di Indonesia:

    Contoh

    • Olahraga
      • Bola Basket
      • Bola Voli
      • Futsal
      • Sepak Bola
      • Bulu tangkis
      • Renang
    • Beladiri
      • Judo
      • Karate
      • Pencak silat
      • Pecinta Alam
      • Takraw
      • Tarung derajat
      • Taekwondo
    • Keagamaan (Pendalaman agama)
      • Kerohanian Islam
      • Kerohanian Kristen
    • Kesenian/Apresiasi/Musik
      • Drum band
      • Jurnalis
      • Pemandu sorak
      • Paduan suara
      • Tari
        • Tari modern
        • Tari tradisonal
      • Teater
      • Vokal grup
    • Keilmuan
      • Kelompok Ilmiah Remaja
        • Kelompok Ilmiah Remaja Ilmu Pengetahuan Alam
        • Kelompok Ilmiah Remaja Ilmu Pengetahuan Sosial
    • Komunitas
    • Information and Communications Technology Club
      • English Study Club
      • English Debate Club
      • Japanese Club
    • Baris-berbaris
      • Pasukan Pengibar Bendera
      • Praja Muda Karana (Pramuka)
    • Medis
      • Palang Merah Remaja

    Upaya Pencegahan Penyakit Reproduksi

    Kesehatan sistem reproduksi berhubungan dengan fungsi dan proses yang terjadi dalam sistem reproduksi. Setiap pribadi, baik laki-laki maupun perempuan perlu menjaga kesehatan sistem reproduksinya. Hal ini perlu dilakukan agar kesuburan atau fertilitas tetap terjaga untuk menghasilkan keturunan. Beberapa upaya berikut dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi.

    1. Membersihkan alat kelamin bagian luar menggunakan air bersih setelah buang air. Saat membersihkan alat kelamin sebaiknya dari arah depan ke belakang.
    2. Menjaga alat kelamin luar agar selalu kering, misal dilap menggunakan tisu setelah terkena air. Daerah lembab cocok untuk berkembangbiaknya bakteri dan jamur.
    3. Menggunakan celana dalam dari bahan yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat serta mengganti celana dalam 2-3 kali sehari.
    4. Menghentikan kebiasaan menahan buang air. Menahan buang air dapat mengakibatkan urine menetes terlalu panjang sehingga membasahi celana dalam.
    5. Memotong rambut yang ada di sekitar kemaluan reproduksi jika sudah panjang. Rambut yang terlalu panjang dapat menjadi sarang kuman.
    6. Rajin berolahraga dan banyak mengonsumsi buah dan sayur. Sayur dan buah mengandung banyak vitamin sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi mikroorganisme. 
    7. Segera memeriksakan diri ke dokter apabila ada keluhan.

    Khusus bagi perempuan, lakukan upaya-upaya pencegahan berikut.
    1. Gantilah pembalut sesering mungkin saat sedang menstruasi (2-3 jam sekali). Pembalut yang sudah penuh oleh darah dapat menjadi media tumbuhnya mikroorganisme penyebab infeksi.
    2. Hindari mengguinakan sabun pembersih kewanitaan secara terus-menerus. Penggunaan sabun kewanitaan akan mengubah pH vagina sehingga akan membunuh bakteri baik dalam vagina.
    Khusus bagi laki-laki, lakukan upaya-upaya pencegahan berikut.
    1. Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Suhu panas dapat mengganggu spermatogenesisi.
    2. Melindungi testis selama beraktivitas, misalnya tidak menggunakan celana terlalu ketat.
    3. Menghindari minuman beralkohol dan rokok.